seorang anak bertanya kepada bapaknya
apa sih gratifikasi
menyebutnya susah
artinya lebih susah
sang bapak menggelengkan kepala
tiada bisa merangkai seuntai kata
begini nak
ada duit hadiah
di luar gaji
sudah dikantongi
tapi harus dibaliki
lalu kata si anak
apa bedanya itu sama uang korupsi
lho ya beda nak
itu kan uang sukarela
bukan hasil nyatut
bukan rizki bau busuk kentut
tapi ‘kan harus dikembalikan
kalau itu sudah aturan..
selak si anak lagi
si bapak mengangguk pelan
menjawabpun serba sungkan
ia hanya mampu berkata dalam pikiran…
bagaimana mau mengembalikan
sebab semua uang siluman
sudah mampir ke pacar gelap
ke bini muda
agar mereka gampang tiap hari salonan
berbelanja pun jangan harus di toko pengap..
agar melayani dengan penuh gaya gedongan
punya mobil satu persatu yang bukan kualitas kalengan
wangi menebar aroma beda dari sang perempuan
tak seperti ibumu yang hanya berkutat pada asap wajan
bau dapur…
serta gaya yang itu-itu saja di tempat tidur…
gratifikasi..
membuat puyeng kepala
uang sudah ke mana-mana
sekarang harus dikembalikan pula… !!
Lha pertanyaannya mbak , nek gratifikasinya dalam bentuk layanan bantal guling, piye mbalikinnya??? Mosok yo bantal gulingnya yang mau dimasukkan kas negara? hehehe, biar gak mumet ya mbak Linda….