apakah angin sudah sampai
ke daun pintu
menyelinap lewat kisi
bersembunyi di balik tirai
sembari mengintipmu
——–
apakah angin sudah berkata
ada yang ingin tahu kamu
sekarang sehebat apa
sesedih apa
sebahagia apa
sekecewa apa
———
angin menuju sana
mengikuti irama rindu
kembali ke permukaan rerumputan
menerjang putri malu
terhempas di kaktus tajam
berbalik bersembunyi
di pucuk gumpalan melati
———-
angin menyampaikan berita
isi hatimu ternyata sama
penuh sesal
setelah yang nyata
di depan mata
tak lebih baik
dari yang lama….
bahkan buruk
seburuk-buruknya
bahkan pedih
sepedih pedihnya
bahkan sesal
luar biasa menyesalnya
———
cukup, angin
sekian saja tuturan pandangmu
sebab air mataku
tiada bisa henti sekejap
lantak dalam senyap
selamanya….
Wooow Blog yg bagus … 🙂
Banyak terima kasih, teman! Sering-sering mampir yaaaa… hehe..!