hembusan angin
sejuk tak terasa sejuk
udara bersih teraduk debu
kipas angin berputar
di muka jidat koruptor
di ruang sidang
panaaaaaaaasss….
________
aroma busuk menyebar
dari jeruji kipas angin
bau menyesak dada
paru-paru penuh dusta
lembaran uang menyengat nafas
tiada gembira
___________
kipas angin koruptor
mencorong di ruang pengadilan
menyembur jilbab dadakan
menyemprot cadar dadakan
menepis kopiah mancung
menelusuri baju koko tanpa disetrika
mengusik celoteh bohong-bohongan
berputar-putar
masuk ke lubang telinga
sampai anus
yang sehari-hari mengeluarkan tinja
dari pengananan copetan
yang dibeli dari uang permalingan
________
kipas angin koruptor
berputar bebas merdeka
bagai silet tajam mungil mengiris nurani
namun tak pernah mempan
sampai kapan pun
kecuali nanti..
bila DIA Sang Sutradara
sudah berkehendak penuh leluasa……
Tulisan yang bagus bu Linda,Semoga kebenaran akan tetap menjadi kebenaran dan yang salah akan tetap salah. Kursi DPR/MPR dengan harga milyaran Rupiah,tidak kah mereka memikirkan rakyat,setelah uang negara yang di hasilkan dari rakyat digunakan untuk kepentingan pribadi,alangkah bahagia nya anak yatim piatu,kaum duafha bila uang milyaran rupiah mengalir ke mereka daripada di korupsi. Bukan hal aneh di negeri ini kalau sudah duduk di kursi panas DPR/MPR untuk meraup kekayaan sebanyak2nya(Tapi tidak semua memang yang berfikir seperti itu),tapi yang satu ini yang belanja online seharga 1 milyar… Wow shock juga denger nya,pengusaha aja ogah belanja online seharga 1 Milyar. Katakan Jujur bila memang salah,tidak usah bersandiwara, yang rugi diri sendiri padahal,Rakyat indonesia cerdas2 lho. Rakyat bukan nya cuek lho untuk hal korupsi tapi sudah muak dengan kelakuan para wakil Rakyat(Jabatan Wakil Rakyat tidak mewakili sama sekali) dan semoga aja para wakil rakyat yang masih memiliki nurani dan cinta terhadap rakyat mengingatkan yang punya perangai buruk. Apa sih yang kurang dari para wakil Rakyat,jalan aja di kawal padahal jalanan macet,fasilitas yang diberikan rakyat sudah mumpuni,kurang apa coba rakyat sama para wakil-wakil nya,jadi gak usahlah di korupsi lagi tuh uang rakyat,kerja aja yang bener biar negeri ini tidak di benamkan Alloh cuma gara-gara wakil rakyat nya yang tamak.
Mba Linda,yang dimakan kan ‘uang panas’ jadi biar disemprot sepuluh kipas angin, pasti para koruptor itu tetap merasa panas hahahaaa…
Puisi mba Linda keren banget! LIKE!!
hahahaaaa….. ada-ada saja komentarmu…
Nyeri dan perih untuk hati yang tersindir…..
Tetapi bila rasa itu masih terselip….
Walau hanya setitik….
Itu jauh lebih baik….
Puisi yang menyentuh Bu….juara…. mudah mudahan masih banyak merasa “perih” …paling tidak perih untuk berani mengakui kesalahan dari hati terdalam…sebagai langkah awal untuk tersadar…
Ditunggu puisi berikut ya Bu…:)
terima kasih banyak teman….