Siapa Yang Berbohong ?

1. Tenang saja bu, sdh jelas kok siapa yg berbohong 🙂
   Sudah terang benderang, ttg siapa yg selama ini rajin bertopeng 😉

   Smg bangsa Indonesia diberi keselamatan…aamiin

2. Dear mbak linda…

   Salam hormat……Saya ngeri membaca tulisan anda,………………………….seburuk apapun saudara/ipar anda…..tapi duumumkan ke publik bukan menunjukkan rasa persaudaraan. Bukankan sebagai saudara seharusnya anda tidak mengumbar keburukan saudara atau orang dekat anda?
   dengan membaca tulisan anda membuat saya bingung bagaimanakan seorang Linda Jalil?????

   mohon maaf apabila tdk berkenan dng komentar saya…..

   1. Lebih baik mana membiarkan sebuah pembodohan masyarakat dan kebohongan publik sepanjang hari di depan ratusan juta rakyat Indonesia atau berkata yang sejujurnya? Bila pendapat Anda seperti tadi, inilah cikal bakal dari sebuah KKN di negeri ini.
      Saya paham akan pengajaran ‘soal membuka aib’ – – namun tentunya harus tidak lari dari relevansi sesungguhnya dan hendaknya tidak juga dijadikan sebagai alasan menutupi dusta besar, bukan?

3. Ibu linda kan kakak atau saudara terdekat selama ini sebelum adjie meninggal seringkali membela angie ya? pastilah tahu sebenarnya angie itu benarkah menurut pengakuannya menggunakana BB akhir ( mungkin bulan okt – des th 2010 )?? padahal sebagai tim sukses anas di bandung bulan mei 2010 ada bagi2 BB pastinya dia dapat / bisa ambil BB banyak ya? dan setahu saya di tv waktu konggres semua telp pendukung anas harus diganti dgn BB tersebut ya?? Tapi koq saya penasaran juga masak 2009 orang seaktif dia belum menggunakan BB yang sangat booming di indonesia saat itu?? Mau tidak ibu linda jadi saksi di pengadilan shg tidak perlu minta bantuan RIM BB ya? makasih

   1. Hahahaaa…. justru saya si gaptek ini dulu belum punya BB pada tahun itu. Saya pikir tadinya saya baru punya BB tahun 2010. Ternyata tahun 2011 lho. Wah, ketinggalan zaman banget kan? Oleh sebab itu, saya juga belum paham apakah pada 2009 ybs sudah memakai BB atau belum. Salam, dan terima kasih sudah mampir ya.

4. sepertinya mbak harus belajar lagi arti sebuah keluarga. jelaslah kata TIRI telah tercoreng oleh seorang kakak seperti anda. Pernah kah anda selami ketulusan kasih sayang dari adik tiri anda untuk istrinya knp kini anda menggunjing si ipar. Seburuk2nya yg dilakukan salah seorang anggota keluarga, kasih-lah yg menutupi-nya. Apa dengan puisi2 culas ini anda membela almarhum adik, mbak. semasa hidupnya apa yg almarhum telah banggakan dari seorang kakak selain mengasihi iparnya/saudaranya sendiri? Teman2 anda mungkin memuji anda. Tapi jika dng keluarga sendiri anda begini apa yg dapat dicontoh dari keponakan2 anda jika melihat tulisan tante tiri mereka di sini? Anda akan menuai apa yg anda tabur, mbak Linda. Angie sudah menuai bagiannya…sendirian.

   1. Bagi saya kata TIRI sebelum-belumnya sudah menghasilkan tutur nasihat yang ikhlas, bantuan kepada ‘tiri yang lain’ yang sakit keras, dan lain-lain dan lain-lain yang Anda tak perlu tahu. Bahwa ternyata pada akhirnya ada hal-hal yang dinasihati malah dianggap ketidaknyamanan, di situlah mulai kata TIRI berkonotasi buruk. Tidakkah melihat ke belakang, apa yang sudah dilakukan sebelumnya dengan suka rela? Mohon dipahami, saya TIDAK butuh pujian dari sebuah tindakan kebaikan apa pun yang barangkali pernah saya lakukan, karena semua adalah KARENA TUHAN. Saya tidak pernah berharap maupun meminta pujian teman-teman, juga Anda (yang tidak tahu masalah yang sebenar-benarnya ).

5. Tinggal menunggu waktu, seperti film semua akan terkuak di akhir cerita ( semoga tidak ada sequelnya )

6. Tak perlu menggopoh langit langit mencari kebenaran
   Semudah segampang membalik telapak tangan
   Jikalau nurani masih di kandung badan
   Pasti dia seharusnya dan akan sentosa aman

   Gerah, terlalu mudah bersumpah serapah
   Berkelit kelit berdusta bahwa merah bukan merah
   Semua juga tahu bahkan bi ijah pembersih rumah
   Kalau dia seorang pembantah

   Hahahaha……. tukang foto kopi tertawa sesumbar dengki
   Sambil membolak balik fotokopian yang semakin meninggi
   Bergumam sinis yang teriris miris dalam hati
   “Seorang putri akan menyandang gelar yang lebih tinggi”

   Seorang Putri halus tutur bahasanya
   Seorang Putri lembut budi pekertinya
   Seorang Putri jujur tingakh lakunya
   Seorang Putri bersinar bijaksana bersahaja

   Seorang Putri harus memperjuangkan kebenaran dan kebenaran
   Tanpa harus menghitung pundi pundi

   Sebentar lagi kita akan mendapatkan seorang putri
   Seorang Putri yang akan mengobrak abrik negeri ini
   Seorang putri yang hanya menyelamatkan diri sendiri
   dan dia dinobatkan sebagai MISS UNDERSTANDING karena bakatnya dalam ketidaktahuan

7. salam to mba linda,gregetan jg liat si angie di persidangan,dia ga takut akan azab Tuhan karena kebohongannya,dan dia tidak percaya akan pengadilan akherat kelak,mungkin dia tak pernah belajar agama

8. Malam bu Linda, saya penasaran banget,,, sbg orang dekat saat itu,,, pasti tahu dong dia punya BB atau nggak? Ibu ada contact list nya gak, punya pin BB nya gak sjk thn 2009? Tolong dijawab ya bu, YA atau Tidak,,, jangan jawaban spt teman2 separtainya yg muter2,,, hehe, tks

9. Ibu….puisi yang sangat kutungu….kubaca satu per satu…membuatku termangu…mendapatkan jawaban dalam hatiku….kebohongan,,,,sepandai apapun melipat dalam saku….kejujuranlah yang akan berseru….
   Setidaknya dihatiku….
   Salam hangat untuk Ibu yang selalu apa adanya….:)

   1. banyak terima kasih teman. kita saling doa yaaaa…

10. Salam kenal Bu Linda,
    Saya speechless liat bu artis di sidang kemarin…dan hanya bisa bernyanyi lagunya Citra Idol..”everybody knew she’s a liar..”

    1. terima kasih sudah mampir mbak Dewi…

       1. Liar……Liar!!!
          Maap ya bu Linda n Salam Kenal, Puisi Mbak Linda suangaaat Buaaagusss tuh!!! meski harus membuka AIB keluarga sendiri……!!! saya yakin sebelum menulis puisi ini mbak linda terpengaruh oleh sebuah pesan “Katakanlah sesuatu yang BENAR sekalipun itu PAHIT”……2 thumbs up for mbak Linda!!!

11. Mbak Linda, jelas dia yang berbohong,
    she is a dirty liar, now she is doomed !!

12. Memendam sesuatu memang melelahkan… apalagi dipaksa diam karena keadaan…. mungkin lewat puisi beban itu akan berkurang, walau hanya samar-samar…

Comments are closed.