Jokowi mengerutkan jidat
mata menyipit
membaca rentetan berita di koran
tentang dirinya
Jokowi tercenung
garis di dahi kembali tercetak
ia menghela nafas pelan
menyebut nama Ibunda
menyebut nama Sang Rabb
tiada putus
Jokowi menggosok pipi lonjongnya
tekadnya sudah bulat
tak goyah oleh angin dahsyat
yang menyembur puja puji
yang melempar caci maki
baginya semua sama saja
itulah kekuatan
itulah pembekalan hidup
untuk selalu tahu diri
sembari telapak kaki selalu membumi
yang penting hanya satu maunya
segerakan maju bagi Indonesia
semoga..Jokowi
semoga…
sebab puisi ini hanya kumpulan imajinasi
cerita rekaan berbumbu gula sampai terasi
dari sebuah pengharapan bulat membola
dari seorang rakyat biasa…
yaitu saya