sesal belakangan tiada guna
nikmati duluan sungguh nyaman
tiada malu mulut menganga
menyatakan isi otak seaslinya
hati berlipat terlihat benderang
dua era sudah dinikmati
bersama tawa congkak dan senyum sinis
kepada yang papa tak leluasa bergerak
bagai tinggi di awan hanya sendirian
tak muncul sesal setitik embunpun
sembari yang sedap digasak diam-diam
lalu siapa yang tak tertawa
dari balik jendela kejauhan
orang-orang yang sempat menolong
mengangkat derajatnya sekuat tenaga
lalu ditendang tiada tega
seakan lupa budi baik orang kepadanya
keberhasilan bagai hanya dari hasil berdiri kakinya
bukan atas dibuka jalan pihak lain..
yang teraniaya hanya geleng kepala
percaya betul semua ada karmanya
menyesal masuk politik
segala dusta terkuak hingga tak berkutik
bila semua masih tersembunyi
segalanya akan nyaman disimpan sendiri
kemewahan seram hasil korupsi…
hati-hatilah berbicara sesumbar
semua bagai api yang siap berkobar
menyesal masuk politik
apakah karena politik dianggap sarana ambisi
untuk pribadi diri sendiri
bukankah politik adalah sarana
untuk kemajuan bangsa dan negeri ini…
inilah bila lidah dungu tak mampu dikendalikan
besok-besok berkata lain
menyesal menikah
menyesal jadi juara putri
menyesal menjadi srigala
berbulu domba
maka para srigala di dalam hutan
mengaum seram pertanda amarah
mereka masih punya harga diri
mengapa selalu dilekatkan pada yang serba jahat
maka ujar salah satu raja srigala
bukankah yang ganas adalah
meski sudah berbuat merugikan khalayak
tak setetespun ada kata menyesal
apalagi rasa bersalah…
lalu bersembunyi di balik benda sebagai alat religi
agar tersorot ke mana-mana
lalu anak menjadi alat
agar muncul rasa iba rakyat
sayang sekali pencitraan sudah tak laku
yang dianggap tolol kini sudah cerdas
karena ditumpahi kebohongan terus menerus
bagai keluar semua isi perut
mual dan jijik….
banyak orang juga berhak berkata lantang
kami lebih besar lagi menyesal..
sudah sempat memilih manusia ini
menjadi wakil bagi khalayak berisi sejuta janji suci..
sebagai bidadari teladan mewakili perempuan negeri
berlenggak lenggok di panggung mewah nan asri…
atas kepala bertumpu mahkota permata kinclong tak terperi
ternyata
tak secuilpun sesuai dengan watak asli….