Category: Puisi

  inilah kisah reporter  muda yang terbelah kepalanya terbelah hatinya terbelah akal sehatnya tatkala ia mendapat perintah dari majikan di

  suaraku lantang suaramu lantang.. suara kami lantang suara kita lantang menggema menembus awan melintang di jalanan membelah ladang dan

duh si eceu… merah  jambon menyala busananya menohok keriuhan malam penuh manusia tiada punya adab menerjang menuding serampangan   duh

      Seorang lelaki mengusap air matanya desiran angin dingin Eropa melanda hati.. bagaimana mungkin ia melempar  jauh kenangan

kehangatan telapak tangan saat bersalaman penuh pemaafan diselimuti taburan senyum dan serbuan awan putih bening menghajar gelapnya amarah musnah sudah

kami hanya tercenung bungkam terpana pedih terkesima   ketika kami sudah kehabisan kata.. maka hanya hati yang bersuara telinga bagai

menggeliat menahan lara sakit sekujur tubuh luar biasa namun wajah perihnya selalu berhias senyum seakan ia selalu berkata kepada ayah