Rindu

saat sang perempuan bersuara

di panggung  terang memandang gelap

menghentak tajam

meredam amarah

menyimpan malu

diam-diam  menyimpan rindu

dalam

kelam

sembari hatinya teriris

 

seharusnya kamu ada di kursi penonton..

memandang sang perempuan  seksama

memberi saran sebagaimana biasa…

namun kamu lenyap

dalam kedinginan

di ruang rapat

malam-malam

tiada henti bekerja

sembari pesan layar berbunyi terus

bicara soal rindu

tapi tak menemani

 

ah..

larilah ke tempat itu…

tatkala mata perempuan mencari

ke seluruh kursi

hampa…

mengisi acara puisi rindu

padahal rindu sesungguhnya…

ada di puncak kutub sana…

malu-malu

duh…mengapa perempuan selalu malu

bila  harus mengaku…..

kalau dia juga sama-sama rindu